Senyawa Hidrokarbon
Salah satu rumpun senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon. Hidrokarbon banyak digunakan sebagai komponen utama minyak bumi dan gas alam. Apakah kekhasan dari atom karbon? Bagaimanakah atom karbon membentuk senyawa hidrokarbon? Bagaimanakah menggolongkan senyawa hidrokarbon? Anda dapat memahaminya jika Anda pelajari bab ini dengan baik.
1. Kekhasan Atom Karbon
Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4). Rumus Lewisnya:
Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).
Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.
Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.
Catatan :
Lewis menyatakan bahwa unsur-unsur selain gas mulia dapat mencapai kestabilan dengan cara bersenyawa dengan unsur lain atau unsur yang sama agar konfigurasi elektron dari setiap atom menyerupai konfigurasi elektron gas mulia.
2. Klasifikasi Hidrokarbon
Pada dasarnya, senyawa karbon dapat digolongkan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa turunan hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung atom-atom lain selain atom karbon dan hidrogen, seperti alkohol, aldehida, protein, dan karbohidrat.
Gambar 2. Bagan penggolongan senyawa karbon.
|
Ditinjau dari cara berikatan karbon-karbon, senyawa hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar (perhatikan Gambar 2), yaitu:
a. Senyawa hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang membentuk rantai karbon dengan ujung terbuka, baik berupa rantai lurus atau bercabang. Senyawa alifatik dibedakan sebagai berikut
1). Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang berikatan kovalen tunggal. Contohnya, senyawa alkana.Adalah hidrokarbon yang rantai C nya hanya terdiri dari ikatan kovalen tunggal saja sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh. Senyawa golongan alkana paling sederhana adalah metana (CH4) yang terdiri atas satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Struktur molekul alkana yang lebih panjang, seperti etana, propana, butana, dan yang lainnya membentuk rantai yang memanjang.
Gambar 4. Model molekul CH4.
Kegunaan dari alkana adalah sebagai berikut;
Secara umum, alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri petrokimia.
1. Metana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan bahan baku pembuatanzat kimia seperti H2 dan NH3.
2. Etana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant dalam sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
3. Propana; merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan baku senyawa organik.
4. Butana; berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.
5. Oktana; merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu bensin.
ü Bahan bakar
ü Pelarut
ü Sumber hidrogen
ü Pelumas
ü Bahan baku untuk senyawa organik lain
ü Bahan baku industri
Gas alam dan minyak bumi tergolong hidrokarbon alifatik.
2) Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang berikatan kovalen rangkap dua atau rangkap tiga. Contohnya alkena dan alkuna.
- ALKENA, Merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2 (-C=C-)
Alkena paling sederhana adalah etena yang memiliki rumus mampat CH2 = CH2 . Dalam alkena terdapat sekurang-kurangnya satu buah ikatan rangkap dua karbon-karbon.
Kegunaaan dari alkuena;
1. Etena; digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).
2. Propena, digunakan untuk membuat plastik Beberapa kegunaan monomer dan polimer, yaitu polimer untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.
ü Dapat digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan oksigen)
ü Untuk memasakan buah-buahan
ü Bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
berikut adalah rumus struktur dan sifat alkena;
- ALKUNA, merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Gambar struktur dari alkuna sebagai berikut:
sifat dari alkuna:
Kegunaan dari alkuna;
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit dihasilkan dari batu karbit yang direaksikan dengan air: CaC2 + 2H2O → Ca(OH)2 + C2H2
Gas karbit jika dibakar akan menghasilkan suhu yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam. Gas karbit sering pun digunakan untuk mempercepat pematangan buah.
ü Etuna (Asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi baja
ü Untuk penerangan
ü Sintesis senyawa lain
b. Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai karbon tertutup. Senyawa siklik dibedakan sebagai berikut.
1) Senyawa hidrokarbon alisiklik adalah senyawa golongan alifatik dengan ujung rantai karbon tertutup. Contohnya sikloheksana dan sikloheksena.
2) Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa benzena dan turunannya. Contoh hidrokarbon aromatik yaitu benzena, naftalena, toluena, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani.2009. Kimia : Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
250.
Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 226.
Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p 210.
TUGAS KIMIA ORGANIK
1. gambarkan dan jelaskan struktur dari ikatan kovalen koordinasi!
Jawab:
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom/ion/molekul yang memiliki PEB. Adapun atom/ion/molekul lain hanya menyediakan orbital kosong.
NH4Cl merupakan salah satu contoh senyawa kovalen koordinasi. Perhatikan kovalen koordinasi pada NH4+ di bawah.
Senyawa NH4Cl terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–. Ion NH4+ terbentuk dari molekul NH3 dan ion H+, sedangkan ion H+ terbentuk jika hidrogen melepaskan satu elektronnya.
Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan lambang elektron yang sama (dua titik). Hal itu menunjukan bahwa pasangan elektron itu berasal dari atom yang sama.
Ikatan kovalen dituliskan dengan tanda (-), sedangkan kovalen koordinasi dituliskan dengan tanda (→). Jika NH4+ berikataan dengan Cl–, akan terbentuk senyawa NH4Cl. Jadi, pada senyawa NH4Cl terdapat tiga jenis ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen, satu ikatan kovalen koordinasi, dan satu ikatan ion (antara ion NH4+ dengan ion Cl–). Agar sobat lebih memahami ikatan kovalen koordinasi, pelajarilah pembentukan senyawa-senyawa berikut.
2. Apa yang dimaksud dengan ikatan kovalen polar dan kovalen nonpolar beserta dengan strukturnya.
Jawab:
Ada dua macam ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen polar dan non polar. Perbedaan di antara keduanya adalah asal pemakaian elektron yang digunakan untuk berikatan. Berikut adalah perbedaan ikatan kovalen polar dan nonpolar.
1. Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron sekutu di antara atom tidak benar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi daripada atom yang lainnya. Atom yang mempunyai elektronegativitas yang tinggi mempunyai tarikan elektron yang lebih kuat. Akibatnya elektron sekutu akan lebih dekat ke atom yang mempunyai elektronegativitas tinggi.
Dengan kata lain, akan menjauhi atom yang mempunyai elektronegativitas rendah. Ikatan kovalen polar menjadikan molekul yang terbentuk mempunyai potensial elektrostatis. Potensial ini akan membuat molekul lebih polar, karena ikatan yang terbentuk dengan molekul polar lain relatif lemah. Ilustrasi ikatan kovalen polar seperti contoh berikut ini:
Contoh ikatan kovalen polar
Dalam pembentukan molekul HF, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom F sehingga terjadi pengutuban atau polarisasi muatan.
Contoh senyawa kovalen polar adalah NH3,PCl3, H2O, dan Cl2O. Perhatikan struktur Lewis untuk senyawa PCl3 dan H2O .
2. Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronnya secara setara (sama). Biasanya terjadi ketika ada atom mempunyai afinitas elektron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas elektron, maka semakin kuat ikatannya.
Ikatan kovalen nonpolar terjadi pada molekul gas, atau yang sering disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen nonpolar mempunyai konsep yang sama dengan ikatan kovalen polar, yaitu atom yang mempunyai nilai elekronegativitas tinggi akan menarik elektron lebih kuat. Pernyataan tesebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom (dimana atom penyusunnya adalah sama) maka elektronegativitas juga sama. Ilustrasi ikatan kovalen nonpolar seperti contoh berikut ini:
Contoh Ikatan Kovalen non Polar
Misalnya pada Iodine (I). Dalam pembentukan molekul I2, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua inti atom iodin tersebut. Oleh karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi pengutuban atau polarisasi muatan).
Contoh senyawa lain yang memiliki bentuk molekul simetris dan bersifat nonpolar adalah CH4, BH3, BCl3, PCl5, dan CO2. Perhatikan struktur salah satu ikatan kovalen non Polar dari CH4 berikut:
2. Tuliskan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik.
Jawab:
Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
Tabel Senyawa Organik dan Senyawa Anorganik
No
|
Senyawa organik
|
Senyawa Anorganik
|
1
|
Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis
|
Berasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup)
|
2
|
Senyawa organik lebih mudah terbakar
|
Tidak mudah terbakar
|
3
|
Strukturnya lebih rumit
|
Struktur sederhana
|
4
|
Semua senyawa organik mengandung unsur karbon
|
Tidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon
|
5
|
Hanya dapat larut dalam pelarut organik
|
Dapat larut dalam pelarut air atau organik
|
6
|
CH4, C2H5OH, C2H6 dsb.
|
NaF, NaCl, NaBr, NaI dsb.
|
Masih kurang, saya tambahkan lagi buat anda :
Perbedaan Antara Senyawa Organik Dan Anorganik :
1. Senyawa organik
- titik leleh dan titik didih rendah
- tdk tahan terhadap pemanasan
- berikatan kovalen
- umumnya tidak larut dalam air
- reaksi antar molekul berlangsung lama
2. Senyawa karbon anorganik
- titik leleh dan titik didih tinggi
- tahan terhadap pemanasan
- ada yg berkaitan dengan ion kovalen
- umumnya larut dalam air
- reaksi antar ion berlangsung
Contoh Senyawa Organik dan Anorganik
Senyawa organik contohnya : protein,lemak,karbohidrat,,asam format,asam lemak, vitamin, polimer dll.
Senyawa anorganik contohnya : Asam karbonat,garam, amoniak, asam kakodilat ,kalsium klorida.
2. tuliskan dan jelaskan dan berikan contoh dari ikatan substitusi, adisi, dan eliminasi.
Jawab:
Reaksi Substitusi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau molekul) yang terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon.
Pada reaksi halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkana digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan hingga 100°C atau radiasi oleh sinar UV maka akan dihasilkan senyawa klorometana, seperti reaksi berikut.
100 °C
| ||
CH4(g) + Cl2(g)
|
→
|
CH3Cl(g) + HCl(g)
|
Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti berikut.
100 °C
| ||
CH3Cl(g) + Cl2(g)
|
→
|
CH2Cl2(g) + HCl(g)
|
100 °C
| ||
CH2Cl2(g) + Cl2(g)
|
→
|
CHCl3(g) + HCl(g)
|
100 °C
| ||
CHCl3(g) + Cl2(g)
|
→
|
CCl4(g) + HCl(g)
|
Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana. Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana. Diklorometana digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana digunakan untuk dry–clean.
3. Reaksi Adisi pada Senyawa Hidrokarbon
Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga (alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya, kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul). Reaksi tersebut dinamakan reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara 1-propena dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.
Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan senyawa tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya penambahan atom hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan hidrogen halida maka akan menghasilkan produk tunggal.
4. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan asam klorida.
C2H5Cl(aq) → C2H4(aq) + HCl(aq)
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Contoh I
Contoh I
Diketahui reaksi senyawa karbon:
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
CH4(g) + CH2Br(g) → CH2 ─ CH2(g) + HBr(g)
Kedua reasi tersebut termasuk jenis reaksi penukaran unsur.
Kedua reasi tersebut termasuk jenis reaksi penukaran unsur.
Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan senyawa tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya penambahan atom hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan hidrogen halida maka akan menghasilkan produk tunggal.
4. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan asam klorida.
C2H5Cl(aq) → C2H4(aq) + HCl(aq)
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Contoh I
Contoh I
Diketahui reaksi senyawa karbon:
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
CH4(g) + CH2Br(g) → CH2 ─ CH2(g) + HBr(g)
Kedua reasi tersebut termasuk jenis reaksi penukaran unsur.
Kedua reasi tersebut termasuk jenis reaksi penukaran unsur.
1.Tuliskan dan gambarkan struktur ikatan ionik
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion.
Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam dapur rumus kimianya NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl–dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah.
Struktur NaCl
1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl
PEMBENTUKAN IKATAN ION
Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron.
Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na: 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 (sesuai kaidah oktet).
Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 (Na+). Reaksinya:
Na → Na+ + e– (artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah)
Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 (dia golongan VIIA). Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl : 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 (Cl–). Reaksinya:
Cl + e– → Cl– (artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah)
Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik.
Na+ + Cl– → NaCl
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl.
Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha… maaf nih kali ini agak lebay.
Ikatan ion = logam + nonlogam
Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA (kecuali H), IIA (kecuali Be), IIIA (Aluminium), golongan transisi (Golongan B). Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil.
Contoh:
1. K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam (golongan IA) dan O termasuk nonlogam (golongan VIA)
2. CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam (golongan IVA) dan H juga nonlogam (golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen)
3. KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam (golongan IA) dan F termasuk nonlogam (golongan VIIA).
6. Tuliskan rumus kimia dan rumus struktur dari gugus fungsi (alkana, alkena, dan alkuna)
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa alkana merupakan rantai karbon yang paling sederhana.. Senyawa paling sederhana dari alkana yaitu metana. Metana hanya memiliki satu atom karbon yang mengikat empat atom H. Senyawa alkana mempunyai rumus :
CnH2n + 2
Tabel 1. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkana [1]
Jumlah Karbon
|
Rumus Molekul
|
Struktur
|
Nama
|
1
|
CH4
|
CH4
|
Metana
|
2
|
C2H6
|
CH3 – CH3
|
Etana
|
3
|
C3H8
|
CH3 – CH2 – CH3
|
Propana
|
4
|
C4H10
|
CH3 – (CH2)2 – CH3
|
Butana
|
5
|
C5H12
|
CH3 – (CH2)3 – CH3
|
Pentana
|
6
|
C6H14
|
CH3 – (CH2)4 – CH3
|
Heksana
|
7
|
C7H16
|
CH3 – (CH2)5 – CH3
|
Heptana
|
8
|
C8H18
|
CH3 – (CH2)6 – CH3
|
Oktana
|
9
|
C9H20
|
CH3 – (CH2)7 – CH3
|
Nonana
|
10
|
C10H22
|
CH3 – (CH2)8 – CH3
|
Dekana
|
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa perbedaan kesepuluh senyawa di atas terletak pada jumlah gugus metilena (–CH2–). Senyawa dengan kondisi demikian disebut homolog. Susunan senyawa yang dibuat sedemikian rupa sehingga perbedaan dengan tetangga dekatnya hanya pada jumlah metilena disebut deret homolog.
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya. Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!
Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus umum alkena adalah :
CnH2n
Tabel 2. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkena. [1]
Jumlah C
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Nama Kimia
|
2
|
H2C = CH2
|
C2H4
|
Etena
|
3
|
H2C = CH – CH3
|
C3H6
|
Propena
|
4
|
H2C = CH – CH2 – CH3
|
C4H8
|
1-butena
|
5
|
H2C = CH – (CH2)2 – CH3
|
C5H10
|
1-pentena
|
6
|
H2C = CH – (CH2)3 – CH3
|
C6H12
|
1-heksena
|
7
|
H2C = CH – (CH2)4 – CH3
|
C7H14
|
1-heptena
|
8
|
H2C = CH – (CH2)5 – CH3
|
C8H16
|
1-oktena
|
9
|
H2C = CH – (CH2)6 – CH3
|
C9H18
|
1-nonena
|
10
|
H2C = CH – (CH2)7 – CH3
|
C10H20
|
1-dekena
|
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga. Perhatikan contoh berikut.
Perhatikan rumus struktur senyawa-senyawa di bawah ini!
Bagaimana jumlah atom C dan H pada kedua senyawa di atas?
ternyata untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 6. Sedangkan untuk alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 8. Alkuna paling sederhana yaitu etuna, C2H2.
Jadi, rumus umum alkuna adalah:
CnH2n – 2
Tabel 3. Deret homogon dari rumus struktur, rumus molekul, dan tata nama senyawa alkuna [1]
Jumlah C
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Nama Kimia
|
2
|
HC ≡ CH
|
C2H2
|
Etuna
|
3
|
HC ≡ C – CH3
|
C3H4
|
Propuna
|
4
|
HC ≡ C – CH2 – CH3
|
C4H6
|
1-butuna
|
5
|
HC ≡ C – (CH2)2 – CH3
|
C5H8
|
1-pentuna
|
6
|
HC ≡ C – (CH2)3 – CH3
|
C6H10
|
1-heksuna
|
7
|
HC ≡ C – (CH2)4 – CH3
|
C7H12
|
1-heptuna
|
8
|
HC ≡ C – (CH2)5 – CH3
|
C8H14
|
1-oktuna
|
9
|
HC ≡ C – (CH2)6 – CH3
|
C9H16
|
1-nonuna
|
10
|
HC ≡ C – (CH2)7 – CH3
|
C10H18
|
1-dekuna
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar